Minggu, 11 Maret 2012

Ketombe siapa takut?

Ada anggapan ketombe disebabkan karena sering berganti-ganti sampo, kulit kepala terlalu kering atau karena endapan sampo akibat kurangnya proses pembilasan. Bahkan ketombe bisa disebabkan karena terlalu sering mencuci rambut. Dengan banyaknya produk sampo yang mengaku sebagai sampo anti ketombe nomor satu di dunia, kita perlu mengetahui lebih dalam apa kandungan aktif di dalamnya. Apakah zat itu telah terbukti secara medis mengatasi ketombe?

Ketombe merupakan hasil pengelupasan dari lapisan kulit kepala paling luar yaitu kulit tanduk yang mati. Pada orang normal, proses pergantian kulit mati ini berlangsung setiap25-30 hari. Namun pembaharuan lapisan kulit tanduk pada penderita ketombe berlangsung setiap 13-15 hari sehingga kulit mati tersebut menumpuk di kulit kepala.

Penyebab ketombe sebenarnya belum diketahui.  Namun di tahun 1984, peneliti menemukan hubungan antara jamur Pityrosporum ovale sebagai penyebab ketombe. Data ini didukung oleh keampuhan obat anti jamur,yaitu ketokonazol, untuk kasus ketombe.

Ketombe dapat dipicu oleh perubahan kelembaban udara, perubahan musim, dan kondisi emosional serta pemakaian pomade atau jel rambut dan semprotan rambut. Ketombe lebih sering dialami oleh orang yang memiliki kecenderungan rambut berminyak. Tidak seperti anggapan orang banyak, jarang mencuci rambut malah dapat memicu ketombe.


Secara medis, asam salisilat, zinc pyrithione, tar coal, sulfur, selenium sulfida, dan anti jamur seperti ketokonazol dan siklopiroks merupakan agen yang mampu mengatasi ketombe

Asam salisilat 1.8-3% berperan untuk menjaga kulit dari kekeringan sehingga memudahkan lapisan kulit mati untuk luruh. Selenium sulfida 1% dan produk baru 0.6 % micronized mampu menghambat P ovale dan memperlambat pergantian kulit baru. Produknya adalah Selsun blue. Sulfur 2%-5% juga bermanfaat untuk ketombe melalui perannya sebagai agen penghancur zat tanduk. Umumnya, zat ini dikombinasikan dengan asam salisilat.

Zinc pyrithione dapat ditemukan pada sampo anti ketombe yang dijual bebas. Zinc Pyrithione dengan konsentrasi 0.3-2% harus segera dibilas. Namun, untuk konsentrasi 0.1-0.25 % harus dibiarkan selama beberapa menit sebelum dibilas. Produk sampo yang kita kenal adalah Head and Shoulder. Produk gabungan antara piroctone olamine dan asam salisilat sedikit lebih manjur dibanding zinc pyrythione.

Sampo ketokonazol  1-2 %  terbukti mampu mengontrol pengelupasan, sisik dan gatal pada ketombe. Penderita diharapkan menggunakan sampo ini 3-4 hari sekali selama 8 minggu untuk proses penyembuhan. Berdasarkan penelitian, ketokonazol 2 % lebih ampuh dibanding zinc pyrithione 1%.

Secara umum, penderita dianjurkan menggunakan sampo khusus anti ketombe setiap hari minimal selama 2-4 minggu, dilanjutkan 2 kali seminggu sebagai tahap pemeliharaan. Untuk memilih sampo anti ketombe, kita perlu melihat kandungannya, minimal mengandung asam salisilat, dan zinc pyrithione, ataupun selenium sulfida.

Sebagai pencegahan, sampo anti ketombe dapat digunakan satu kali seminggu. Beberapa hal yang harus dihindari agar ketombe tidak kambuh kembali adalah:
  • Jangan menggaruk kulit kepala, gunakan bantalan jari bukan kuku
  • Hindari produk pewarna rambut, pomade atapun hair spray
  • Hindari stress